Sah solat tergantung rukun solat
Rukun Solat ada 13 perkara :
Harus memenuhi ketentuan seperti berikut :
I. Qalbi / Qalbu (Hati)
II. Qauli (ucapan/Bacaan)
III. Fikli (perbuatan)
Yang dikerjakan Qalbi / Qalbu (Hati) ada dua macam :
1. Niat Buka Hakekat.
2. Tertib Berurutan,tidak boleh dibolak-balik
Pengertian Niat secara hakekat ialah :
Tetap yaitu Buka Hakekat,menghadirkan Qalbu.
Pengertian Tertib secara hakekat ialah : Berhadapan
Yang dikerjakan oleh Qauli ada 5 Yaitu :
1. Takbiratul ihram (Allahu Akbar)
2. Membaca Alfatihah
3. Membaca Tasyahud Akhir
4. Membaca Solawat Nabi
5. Salam
Yang dikerjakan oleh Fikli ada 6 Yaitu :
1. Berdiri (bagi yang mampu)
2. Ruku’
3. I’tidal
4. Sujud
5. Duduk diantara dua sujud/salam
6. Duduk pada tasyahud akhir
Urut-Urutan Rukun Solat sebagai berikut :
1. Niat Buka Hakekat
2. Berdiri (bagi yang mampu)
3. Takbiratul Ikhram (membaca Allahu Akbar)
Allah = Asma’
Akbar = Maha Besar
4. Membaca Al’fatihah
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk diantara dau sujud/salam
9. Duduk pada Tasyahud akhir
10. Membaca Tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
Niat Dengan membaca usalli itu perbuatan Ulama Muthahirin (Ulama sekarang) ,dan tidak ada dasar hukumnya.Di Arab (Mekkah / Madinah) tidak dikenal kata Usalli.
Dan apabila usalli ini dilakukan berarti :
Berdiri dulu baru Niat, jelas hal ini melanggar Rukun Shalat karena tidak tertib. Jika Usalli ini merupakan Lafas Niat berarti menambah Rukun.
Menurut Imam Syafi’I Awal shalat itu ialah Zikri.
Yang dimaksud Zikri ialah : Allau Akbar bukan Usalli
Dan pengertian Mazhab dalam Islam sebenarnya tidak ada.
Hal ini diperkuat oleh : DR. Muatofa Muhammad ASY. Syak’ah (seorang pakar Muslim).
Dalam bukunya : “ISLAM TIDAK BERMAHZAB”
PENERBIT : GEMA INSANI JAKARTA 1994.
Kesimpulan :
1. Sahnya solat itu letaknya di Niat (hadirnya Qalbu / hati),Rukunnya benar (sesuai
dengan Rukun)
2. Kunci Solat di Takbiratul Ikhram yaitu menyatukan syariat,Tharekat,hakekat
dan Ma’rifat habisnya di Allahu Akbar (Takbiratul Ikhram).
3. Kekuatan Solat di Al Fatihah
4. Tulang / tiangnya Solat itu di Ilmu
Firman Allah :
“WAS TA’INU BIS SABRI WAS SHALATI WAINNAHU LAKABIRATUN ILLA ALAL HASIRIN,”
Artinya : Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk."
(QS.AL-BAQARAH : 45).
Sehingga Nabi / Rasul bersabda :
‘ ASHALATU MIFTAHU KULLI HAIRIN “
Artinya : Solat adalah kunci dari segala kebaikan.
Jadi bila ada orang yang solat masih berbuat maksiat,berarti solatnya perlu diperbaikkan !
Orang-orang seperti inilah dikategorikan perusak Islam,yaitu.
1. Melakukan sesuatu tanpa diketahuinya (tanpa dimengerti) maknanya.
2. Diketahuinya yang benar tapi tidak dikerjakannya.
3. Tidak diketahuinya (tidak di mengerti) tapi tidak mau belajar dan bertanya.
4. Mencela orang yang berbuat baik (ibadah kepada Allah),orang berzikir atau solat
kerana tidak sama dengan dia malah difitnah padahalkan dia tidak punya ilmu alias
tidak mengerti,tidak paham bagaimana caranya beribadah dengan benar sesuai Rukun.
Yang membatalkan solat ada 12 Perkara :
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan solat berturut-turut 3 kali.
3. Berhadas kecil atau besar
4. Terkena najis
5. Terbukanya aurat dengan sengaja
6. Berubah niat
7. Membelakangi Kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad
11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului Imam sebanyak 2 Rukun
HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG (13 PERKARA) IALAH :
Mengandung makna hakikat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia, yaitu :
1. Sendi Tengkuk
2. Sendi bahu kanan
3. Sendi lengan kanan
4. Sendi tangan kanan
5. Sendi bahu kiri
6. Sendi lengan kiri
7. Sendi tangan kiri
8. Sendi paha kanan
9. Sendi paha kiri
10. Sendi lutut kanan
11. Sendi kaki kanan
12. Sendi kaki kiri
13. Sendi lutut kiri
Bergeraknya 13 sendi-sendi besar didalam tubuh,membuat badan menjadi sehat.
Niat solat dibagi empat :
1. Niat Basitah
2. Niat Tauzi’iyah
3. Niat Hurupiah
4. Niat Kamaliyah
DUA (2) Niat yang batal tidak ada dasar hukumnya, hanya kesepakatan
Ulama.
i. Niat Basitah artinya terhampar,mulai dari usalli lalu diartikan didalam hati.
ii. Niat Tauzi’iyah ialah mengartikan dalam satu kalimat
Contoh : Usalli fardal zuhri arba’araka atin lillahi ta’ala
(tidak diartikan didalam hati).
DUA (2) Niat Yang Sah :
i. Niat hurupiah ialah :
Menghandirkan zat solat dulu sedikit sebelum takbiratl ikhram. Zat solat ialah
Qalbu atau hati.
Dasar hukumnya hadits Nabi
“LA SHALATAN ILLA BIHUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak sah solat kalau tidak hadir Qalbu / hatinya.
Niat Hurupiah ini ada 3 yaitu :
1. Dani yaitu Roh Tabi’i
2. Usto’ yaitu Roh ‘Idafi
3. Kasui yaitu Roh Rohani yang lebih tinggi dari Dani dan Usto’
ii. Niat Kamalia yaitu :
Niat para Nabi / Wali artinya mulailah Niat yang sah itu dari huruf Alif Allah
dan diakhiri dengan Allahu Akbar. Roh Rabbani.Alif Allah ialah Qalbu.
Jadi berdasarkan Niat tersebut diatas yang solat itu sebenarnya Roh kita,maka
Niatnya juga harus Niat Roh yaitu Buka hakekat,Menyamakan alam.
Roh / nyawa berasal dari Allah,kembali kepada Allah
Badan / Jasad berasal dari tanah kembali ketanah.
Pertanyaannya : Bagaimana caranya buka hakekat ?
Belajar pada orang yang ahli dibidangnya.
Dalil yang mendukung 2 Niat yang sah :
1. Awwaluddin Ma’rifatullah artinya : Awal agama mengenal Allah (Hadits Qudsi)
2. Layasul shalat illa bin ma’rifat artinya :Tidak sah solat tanpa mengenal Allah
(Hadits Qudsi)
3. La shalatan Bi Huduril Qalbi artinya :Tidak sah solatnya kalau tidak hadir
hatinya atau Qalbunya.(Hadits Qudsi)
4. W Qalbi Mu’minin Baitullah artinya : Jiwa (hati) orang Mu’min itu rumah Allah
(Hadits Qudsi)
5. Wafi ampusikum afala tubsirun artinya : Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa
kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21).
6. Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia
akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
7. La tak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah
bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
8. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap
orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima
(Hadits Qudsi)
9. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum la tak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang
mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak
mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
10. Dan seterusnya………banyak lagi dalil-dalil yang mendukung 2 Niat yang sah tersebut
diatas.
Nabi Bersabda :
Bismillahirahman Nirrahim
“INNA AURAMA YANJURU MIN AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKHMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKHMALIHI BAKDA”
Artinya : Sesungguhnya yang mula-mula dilihat oleh Allah dari amal perbuatan dari anak manusia adalah solatnya.
Apabila solatnya sempurna maka diterimalah solatnya itu dengan amal-amal yang lain.
Jika solatnya tidak sempurna maka ditolaklah solatnya itu dengan amal-amal yang lain. (HR,Al-Hakim).
“YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WAYA TUSALLUUN “
Artinya : Akan datang kepada manusia suatu zaman ,banyak yang solat padahal sebenarnya mereka tidak Soat (HR.Ahmad).
"PAWAILUL LIL MUSALLIN……..Maka celakalah bagi orang-orang yang solat.
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
…….(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS.Al-Maun 4,5)
"QAD AFLAHA MAN TAZAKKA, WAZA KARAS MARABBIHI FASHALLAH"
Artinya :Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang selalu mensucikan dirinya (jiwanya).
Dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia shalat.(AL-A’LQA 14,15).
MANUSIA
Tatkala manusia dilahirkan kedunia, Bayi itu menangis dan tangisan tersebut mengandung makna sebagai berikut :
1. Tangisan pertama manusia itu merasa berat bebannya karena harus menanggung
Rahasia Allah (Nyawa/ Roh).
2. Tangisan kedua manusia merasa gembira karena telah dilahirkan kedunia dan menjadi
mahluk yang termulia.
Bayi yang berumur satu hari membawa kalimah pikun ( ) dan ketika Bayi mulai ketawa Ahmad Namanya.
Kemudian masa genggaman tangan mulai terbuka Muhammad Namanya ( ) sampai akil Baliqh,namanya muhammad
Dan pada masa akil Baliqh inilah segala perintah Allah wajib baginya.
Manusia atau Insan terdiri dari :
1. Jasmani atau Jasad Kasar
2. Rohani atau Jasad Halus
Jasmani atau Jasad kasar ini dinamakan Muhammad.
Sedangkan Rohani atau Jasad Halus dinamakan diri Bhatin atau Roh atau diri Rahasia Allah.
Tanpa diri bhatin atau Roh manusia itu disebut mayat.
Jadi yang dinamakan manusia itu karena dia menanggung Rahasia Allah (nyawa/Roh).
Karena manusia menanggung Rahasia Allah (diri Bhatin/Nyawa/Roh)maka manusia harus berusaha mengenal dirinya yaitu diri yang sebenar-benarnya diri dan dengan mengenal dirinya manusia akan mengenal Tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT yaitu tatkala berpisah antara Roh/Nyawa dengan Jasadnya.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga Rahasia Allah (Nyawa/Roh) yaitu diri yang sebenar-benarnya diri.
Sehingga solat itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita hanyalah diri Allah semata .
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung Rahasia Allah SWT dan tiada sesuatu pada diri kita hanya Rahasia Allah semata,serta tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Firman Allah Dalam Al-Qur’an Surat AL-AHZAB 72
“INNA ‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MIL NAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU”
Artinya : “Sesungguhnya kami (Allah) telah menawarkan suatu amanat kepada langit, Bumi, dan Gunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”.
Dan karena Firman Allah inilah kita mengucap
“ASHADU ALLAA ILAA HA ILALLAH, WA ASHADU ANNA MUHAMMAD DARRASULULLAH”.
Artinya : Kita bersaksi dengan diri kita sendiri,bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya Allah SWT semata, dan tubuh zahir kita (Muhammad) sebagai tempat menangggung Rahasia Allah.
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD WA’ALA ALI SYIDINA MUHAMMAD. KAMA SALAITA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM,WABARIK ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD,WA’ALA SYAIDINA MUHAMMAD,KAMA BARAKTA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM.FIL ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID.
Dasar Hukumnya.
AL-QUR’AN Surat AL-ZARIYAT 21.
"WA FII ANFUSIKUM AFA LAA TUBSHIRUUN."
Artinya : “Aku (Allah) ada pada dirimu (Jiwamu) mengapa kamu tidak memperhatikan.(tidak melihat).
"WALIL LAHIL ASMA’UL HUSNA FAD ‘UHU BIHA."
Artinya : “Hanya milik Allah Asma’ul Husna,maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu (QS.AL-ARAF 180).
"INNAMA YATAZAK KARU ULUL-ALBAB"
Artinya : “ Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ini.
(QS.AR-RADU 19).
"ALLAZINA YUFUNA BI’AHDILLAHI WALA YAN QUDUNAL MISAQ"
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji.(QS.AR-RADU 20).
Perguruan Thoriqat Haq Naqsyabandi
0 komentar:
Posting Komentar