Jumat, 08 November 2013

Belum Merasakan,Maka Belum Yakin

MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU... MAN LAM YADZUQ LAM YA'RIF

 (blm merasakan, maka blm yakin)..
WAHAI HAMBA-KU... kerahasiaan-KU tak akan dapat terungkap oleh "kehebatan" AKAL FIKIRanmu, dan ia jauh tak dapat dijangkau oleh PANDANGAN MATA mu...
namun begitu, AKU lah PEMILIK RAHASIA yang bersembunyi dibalik sesuatu yang sering engkau kunjungi yaitu RASA pada hatimu...
WAHAI HAMBA-KU bila engkau dapat melihat AKU dalam dirimu sebagaimana kau lihat AKU dalam segala sesuatu, maka AKAN berkuranglah cintamu terhadap dunia...
sebagaimana Malaikat Jibril as MENEMANI, MENDAMPINGI, MENGAJARI, MEMBIMBING dn MENGANTARKAN NABI MUHAMMAD SAW menuju kehadapan-NYA di SIDRATUL MUNTAHA.... maka "TEMUKANLAH" orang yg diberi kewenangan-NYA berperan sebagaimana malaikat Jibril as, terhadap kita yg bodoh, buta dn tidak memahami berbagai hal tentang-NYA...jangan bertindak seperti orang yg sudah tahu jalan, jangan bertindak seperti orang yg sudah tahu banyak hal tentang-NYA...agar mudah dan tepat langkah dalam menapaki jalan-NYA.
mengenal dan memahami TUHAN dapat dilakukan dengan cara mengenali ciptaan2-NYA termasuk mengenali diri sendiri, contoh perhatikanlah "bola mata kita" pelajari strukturnya, sifat2nya hingga ditemukan pemahaman keajaiban penciptaan-NYA yg MAHA DAHSYAT..hasil akhirnya adalah berupa PEMAHAMAN KESADARAN AKAL FIKIRAN bahwa BENARLAH ALLAH itu ADA, ALLAH MAHA PENCIPTA, ALLAH MAHA PENYAYANG dsb... itulah MENGENAL TUHAN melalui MENGENAL DIRI SENDIRI dengan metode TAFAKUR dan hasil akhirnya adalah KESADARAN / PEMAHAMAN AKAL FIKIRAN (WAWASAN). dan salah satu kesadaran / pemahaman tertinggi adlah berupa pengakuan aqliyah bahwa -kita bukan apa2, kita bukan siapa2, kita tidak bisa apa2,, hanya ALLAH lah MAHA SEGALANYA...itulah yg dimaksud dgn kalimat "SIAPA YG KENAL DIRI maka KENAL TUHAN dan jika telah kenal Tuhan maka binasalah dirimu" (hilanglah pengakuan eksistensi diri sendiri)... seharusnya langsung diikuti dengan kesadaran / pemahaman kemurnian TAUHID dan pengakuan kebenaran kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAAH" (SECARA AKAL FIKIRAN)... tapi ibarat KOPI MANIS, dia belum meyakini secara HAQQUL YAKIN bahwa kopi itu manis dn bagaimana rasa manisnya sebelum dia mencicipi merasakan secara langsung..."MAN LAM YADZUQ, LAM YA'RIF"(siapa yg belum merasakan, belum meyakini)... -dia baru mencapai 'ILMAL YAKIN" (keyakinan berdasarkan ilmu / pengetahuan / pemahaman akal).... apabila telah tercapai HAQQUL YAKIN maka "binasalah dia" secara lahir bathin (bukan cuma lahiriyah/akal nya saja)...
Pencapaian HAQQUL YAKIN, bukanlah PEMAHAMAN AKAL saja akan tetapi harus disempurnakan dgn PENCAPAIAN RASA BATHINIYAH, maka harus ditempuh melalui MUJAHADAH BATHINIYAH... WAHAI HAMBA-KU bila kau ingin mengenal kesejatian-KU (mendalami hakikat ketuhanan-KU)... bila kau ingin "menyelami" samudera-KU (pengetahuan dan rahasia-KU)
maka kau HARUS "menempa diri" dengan "AMALIYAH dn 'ILMIYAH (terbimbing)", sebagai MUJAHADDAH BATHINIYAH -hingga kau peroleh "CAHAYA HAQIQI" dan "KEMAMPUAN DASAR(malakah)" utk "MENANGGALKAN DIRI" dan "NAIK" ke kerajaan lagit-KU...
WAHAI HAMBA-KU ketahuilah, betapa bahagianya dan bangganya AKU menyaksikan HAMBA-KU yang telah "MEMULAI" mendatangi AKU...
WAHAI HAMBA-KU bila kau "datangi" AKU dengan "berjalan", maka AKU "menyambutmu" dengan "berlari"...
rahasia agung-NYA nampak dalam cermin hati dan nyata dalam rasa bathin.... yang tersembunyi di zhohirkan-NYA dalam rasa bathin dan dipersaksikan-NYA dalam cermin hati...
wallaahu a'lam...

0 komentar:

Posting Komentar