Senin, 04 November 2013

Tahap Tahap Keyakinan

keyakinan ada empat tahap

KEYAKINAN ANDA ADA DIANTARA 4 TINGKAT KEYAKINAN DIBAWAH INI.........:

1. KEYAKINAN ILMU SYAREAT duduknya di TUBUH berdasarkan APA YANG TERTULIS dalam ALQURAN dan AS SUNNAH dan YAKIN pada apa yang di sampaikan oleh GURU.

Rasulullah Saw :
" Aku wasiatkan 2 perkara yang tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang teguh kepada ke duanya yaitu Al-Qur`an dan As Sunnah " ( HR Muslim )

2. KEYAKINAN ILMU TAREKAT duduknya di HATI berdasarkan APA YANG DIBENARKAN OLEH HATI.

Hadist Qudsi
Orang bertanya kepada Rasulullah saw., ”Wahai Rasulullah, Dimanakah Allah ? Di bumi atau di langit ?
Rasulullah saw. menjawab, ”Allah Ta’ala berfirman :

“ Tidak termuat AKU oleh bumi-Ku dan lelangit-KU dan termuat Aku oleh HATI hamba-hamba-Ku yang mu’min, yang lemah-lembut, yang tenang tenteram “.

[ dalam keterangan lain ]

“ Sesungguhnya semua petala langit dan bumi akan menjadi sempit untuk merangkul-Ku akan tetapi Aku mudah untuk direngkuh oleh HATI seorang mukmin “

Berkata Wahab bin Munabbih, bahwasanya Rasulullah Saw. Bersabda : Allah Ta’ala telah berfirman :

Sesungguhnya semua petala langit-Ku dan bumi-Ku menjadi sempit untuk merangkul-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk dirangkul oleh HATI hamba-Ku yang mu’min.” [HR Ahmad]

3. KEYAKINAN ILMU HAKEKAT duduknya di NYAWA / JIWA berdasarkan ILHAM DARI ALLAH SWT

Firman Allah Swt,Al Quran ASY SYAMS 8-10 :

" ....Allah MENGILHAMKAN kepada JIWA / NYAWA itu jalan KEFASIKAN dan KETAQWAANNYA,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan JIWA / NYAWA itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.."

4. KEYAKINAN ILMU MA'RIFATTULLAH duduknya di RAHASIA berdasarkan QALAM ALLAH SWT.

hadist dari ‘Ady Ibni Hatim beliau berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“ Seseorang diantara kamu akan bercakap-cakap dengan TUHANNYA tanpa ada penterjemah dan dinding yang mendindinginya “ ( HR.BUKHARI )

Hadist Qudsi Rasulullah saw bersabda : “Allah Swt berfirman :

Tiada seorang hamba yang ber-taqorrub [mendekatkan diri] kepada-KU seperti dia menunaikan segala ke-fardhu-an-Ku ke atas dirinya. Dan sesungguhnya dia akan mendekatkan diri kepada-Ku dengan memperbanyak nawafil (sunnah) sehingga AKU mencintainya. Maka apabila AKU sudah mencintainya jadilah AKU umpama kaki yang ia berjalan dengannya dan tangan yang ia memukul dengannya dan lidah yang ia berucap dengannya dan hati yang ia berfikir dengannya. Dan apabila ia memohon-Ku niscaya AKU akan memberinya dan apabila dia berdoa kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya” ( HR. Ibnus Sunni )

0 komentar:

Posting Komentar