Pensucian Diri
ada dua macam jenis penSUCIan yaitu LAHIRIYAH dan BATHINIYAH.
Pembersihan LAHIRIYAH yaitu melalui proses MANDI dan WUDLU dn didalamnya sdh termasuk soal INTINJA.
Pembersihan LAHIRIYAH sdh jelas aturannya dlm FIQIH.
PenSUCIan BATHINIYAH diperoleh melalui PERTAUBATAN dan pembersihan kotoran2 atau penyakit hati dan dikaitkan dgn PEMELIHARAAN KESUCIAN BATHINIYAH maka dianjurkan mengambil suatu jalan spiritual yg diajarkan oleh seorang GURU SPIRITUAL (WALIYA MURSYIDA).
Terkait keSUCIan BATHINIYAH, dlm kitabnya SIRRUL ASROR Syekh Abdul Qodir aljilani qs malah mengharuskan mengambil jalan spiritual melalui seorang GURU SPIRITUAL.
kesucian lahiriyah sdh sangat jelas aturannya dlm FIQIH, hal2 apa yg membatalkan wudlu dn bagaimana istinja dan thoharoh dn bagaimana mandi junub.
Kesucian BATHINIYAH sangat erat kaitannya dgn karakter buruk, tingkah laku rendah, tindakan dn sikap tidak terpuji seperti angkuh, sombong, bangga diri, serakah, rakus, bergunjing, fitnah, iri hati, amarah, dusta, memaki2, zinah, memukul dll.
Kesucian diri tidak cukup hanya dgn memelihara kesucian LAHIRIYAH saja karena ALLAH senantiasa melihat jauh kedalam HATI (qolbu/bathin) seseorang.
"inilah yg dijanjikan kepadamu, yaitu kpd setiap hamba yg selalu kembali (kpd ALLAH) lagi memelihara (kesuciannya).qs Qaf 32.
utamanya bagi mereka yang MENAPAKI JALAN KETUHANAN / mereka yg MENEMPUH JALAN KESUCIAN / mereka yg MENCARI TUHAN / mereka yg MERINDU JUMPA SANG KEKASIH / mereka para SALIKIN adalah sebuah KEHARUSAN MUTLAK baginya memelihara KESUCIAN LAHIR dan BATHIN.
Karena SANG KEKASIH, SANG MAHA CINTA adalah DIA YANG MAHA SUCI dn MENCINTAI KESUCIAN.
Maka "KESUCIAN" menjadi SYARAT MUTLAK utk JUMPA dengan SANG MAHA CINTA.
ROSULULLAH SAW pun diSUCIkan (dibelah dadanya) terlebih dahulu oleh GURU SPIRITUAL beliau (Jibril as) sebelum jumpa dgn ALLAH di SIDRATUL MUNTAHA.(perjalanan Mikraj).
WaALLAHU a'lam...
0 komentar:
Posting Komentar