Bentuk-Bentuk Taqlid Kepada Kuffar Yang Buruk
Kitab Tauhid 1
oleh: Dr.Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al fauzan
Yaitu
melampaui batas dalam menyenangi dan menggandrungi perkara-perkara
sepele yang tidak banyak artinya, dan menggelutinya sampai lupa kepada
Allah, lalai dari ketaatan kepadaNya serta lalai dan meninggalkan amal
usaha yang berguna bagi dunia dan agama-nya.
Mereka
melakukan hal ini sebagai akibat dari kekosongan hidup yang dialaminya;
hidup tanpa aqidah, tanpa ibadah dan tanpa kebajikan yang ditabungkan
untuk akhirat. Mereka melakukan karena terpedaya dan terkecoh oleh
bangsa-bangsa lain yang terus-menerus mengupayakan untuk menjauhkan
mereka dari agama dan akhirat mereka.
Apapun
yang memalingkan dari agama dan ibadah adalah haram hukumnya, sekali
pun bernilai materi yang tinggi seperti harta kekayaan. Allah telah
mengharamkan perbuatan menyibukkan diri dengan materi yang jauh dari
akhirat. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:"Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah." (Al-Munafiqun: 9)
Maka bagaimanakah dengan hal-hal yang tidak bernilai, tidak berharga dan tidak berfaedah?
Di antara hal-hal ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa yang mereka sebut sebagai dunia seni; seni suara, seni musik, seni
tari, seni drama, dunia pentas dan panggung serta gedung-gedung bioskop
yang banyak didatangi oleh orang-orang yang bingung, jauh dari jalan
kebenaran dan jalan yang serius dalam kehidupan.
2.
Menggeluti dunia gambar, fotografi, lukisan dan pembuatan patung-patung
dan lain sebagainya yang mereka sebut-sebut sebagai seni yang indah.
3.
Banyak di antara pemuda yang hidupnya mati-matian demi menggeluti
beberapa cabang olah raga, sampai ia lupa kepada Allah, lupa ketaatan,
menelantarkan shalat dan lupa kewajiban-kewajiban lain dalam rumah
maupun sekolah. Semestinya yang lebih pantas bagi mereka adalah
mengarahkan perhatian pada apa yang baik bagi umat dan tanah airnya
serta berjuang untuk mencapai kemaslahatan dunia dan akhirat.
Di
antara hal-hal tersebut di atas ada yang diharamkan dalam agama, ada
pula yang dibolehkan sebatas tidak mengalahkan apa yang lebih bermanfaat
daripadanya. Apalagi umat Islam dewasa ini sedang menghadapi berbagai
macam tantangan dari para musuhnya. Tentu yang lebih utama adalah
menghemat waktu dan kekuatan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini,
untuk memadamkan atau memperkecil pengaruh dan bahayanya. Orang-orang
Islam sebenarnya tidak mempunyai waktu luang untuk bersantai-ria dengan
segala macam hiburan itu. Dan Allah-lah tempat kita meminta pertolongan.
0 komentar:
Posting Komentar