Bissmillahirrahmanirrahiim
Ruh Al-Quds
--------------
Allah SWT mula-mula menciptakan atau menzahirkan Ruh al Quds atau ruh
suci dalam bentuk makhluk untuk meneruskan penzahiranyang paling
sempurna dalam peringkat Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di
kehendakiNya ruh itu untuk turun kea lam fana ini di peringkat yang
paling rendah yaitu ALam Ajsam atau fidikal (konkret). Tujuan utamanya
adalah untuk memberi pelajaran kepada ruh suci dan untuk mengetahui pengalamannya dalam mencari jalan kembali kepada Allah SWT.
Dan dalam perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling
rendah, ruh suci tersebut menempuh berbagai alam atau peringkat, semula
ia turun ke peringkat Akal semesta atau disebut peringkat Kesatuan (
Allah dan HambaNya) atau peringkat nama dan sifat atau lebih dikenal
dengan Haqiqah Muhammadiyyah.
Dan bersamaan dengan ruh suci
tersebut telah disediakan pula dalam dirinya benih-benih keesaan
(tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa itu. Dalam
perjalanan mengarungi alam-alam peringkat Allah membekalinya dengan
selimut pakaian Nur Allah ( cahaya ) . Dan mendapat gelar ruh Martabat
tertinggi karena tingginya derajat yang diberikan Tuhan sejak ia
diciptakan.
Peringkat selanjutnya adalah peringkat Alam
Malakut, disini ruh suci disebut Ruh Bergerak atau Ruh Berpindah, mimpi
yang benar termasuk dalam ala mini, dan selanjutnya ia akan masuk ke
Alam Kebendaan, atau kebadanan atau jisim atau fisikal, ia mendapat
pakaian jasmani yang berasal dari darah, daging, urat, tulang, dsb, dan
diberi gelar Ruh Insan atau Ruh Manusia. Ruh suci diberi baju kasar agar
dunia selamat dari kehancuran, karena bila alam kebendaan bersentuhan
langsung dengan Ruh suci maka alam kebendaan akan hangus menjadi abu.
Ruh suci dihantarkan ke tempat terendah agar ia mencari jalan kembali
keasalnya yaitu berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT seperti
ketika ia berada dalam pakaian daging, darah dan tulang itu. Melalui
hati yang ada dalam badan kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa
kesatuan dan keesaan dan ia akan berusaha menyuburkan rasa berpadu
dengan Allah SWT , Tuhan yang Menciptakannya .
Dalam bumi hati
itu ruh suci menanam benih keyakinan yang dibekalkan kepadanya oleh
Allah dari alam Maha Tinggi dan benih itu diharapkan menjadi pokok
sebuah keyakina yang mengahsilkan buah-buahan yang rasanya kelak akan
membawa ruh itu kembali naik ke tingkat demi tingkat hingga sampai ke
hadirat Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar