Bissmillahirrahmanirrahiim
Rambu Rambu Jalan Menuju Alloh 4
--------------
1.MEMAHAMI DAN MELAKUKAN TAKLIF DENGAN BENAR
Ketika melakukan taklif yaitu
melaksanakan kewajiban – kewajiban terkadang buah hasil yang kita
lakukan tersebut tidak segera nampak,sehingga seolah olah apa yang kita
lakukan tersebut tak bermanfaat.Gambaran ini sering terjadi dalam
melaksanakan amal yang bersifat umum semisal da’wah, jihad dan
perjuangan dalam Islam yang menuntut adanya perkembangan dan terus
menerus.
Manusia menghendaki sekarang menanam besok menuai, sehingga tergesa gesa.seperti di isyaratkan oleh Allah dalam al qur’an :
….
وَكاَ نَ اْلاِ نْسَا نُ عَجُوْ لاً "……Dan manusia bersifat ter gesa gesa"(Al-Isro’:11).
Padahal beberapa hal engkau dapat menanam
hari ini dan besuk menunai hasilnya namun ada hal lain jika kita
menanam hari ini hasilnya baru dipetik 15 tahun kemudian.seperti pohon
zaitun.Ada juga sejenis buah yang tidak mungkin jadi kecuali setelah
beberapa masa, dan jika engkau tergesa gesa tidak bermanfaat, bahkan
jika tergesa gesa memetiknya pohon itu akan mati.Ada sunah Illahiyah
yang harus kita perhatikan sebab Allah menjadikan taklif Illahi
berkaitan dengan sebab,dan tidak bertautan dengan hal hal yang luar
biasa.
Apakah kita diberi taklif lantaran ada
hal hal yang luar biasa (menembus alam asbab) atau kita diberi taklif
dalam alam asbab yang terkadang Allah mendatangkan hal hal yang luar
biasa.Pada dasarnya taklif berada di dalam alam asbab, terkadang Allah
menembus alam asbab mu dan terkadang tidak.Karena itu ketika kita
melakukan taklif hendaklah kita memperhatikan sunah sunah Allah,dan
sunah sunah Allah itu kadang kadang menuntut terlambatnya beberapa
masalah.
Seringkali terjadi orang orang yang
beramal untuk kepentingan umum,misalnya;dakwah, pendidikan ,jihad, cepat
cepat menginginkan buahnya.Ketergesaan mereka untuk memetik buahnya itu
bukan prinsip bagi kehidupan muslim, sebab buah buah itu tergantung
Allah,dan Allah yang memiliki hak untuk memutuskan.Ada seorang rasul
yang dikumpulkan ( di padang Mahsyar) bersama seorang ( pengikut),ada
yang dikumpulkan bersama dua orang, dan ada pula yang dikumpulkan tanpa
seorangpun bersamanya.Jika kita bekerja untuk kepentingan umum,lalu
sering kita dapati hasilnya tidak segera terwujud dan acap kali
terlambat, maka apakah yang harus kita perbuat dalam kondisi seperti
ini? Haruskah menyerah dan putus asa? Lalu meninggalkan pekerjaan itu?
Atau terus bekerja dengan sabar?l antas kita sempurnakan pekerjaan itu
dan kita analisis dengan seksama adakah kekurangan.Dalam hal ini Allah
berfirman :
"Dan betapa banyak nabi yang berperang
didampingi sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa.Mereka (tidak)
menjadi lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah
semangat dan tidak ( pula) menyerah (kepada musuh).Dan Allah mencintai
orang orang yang sabar.Dan tidak ada do’a mereka selain ucapan : Ya
Tuhan kami, ampunilah dosa dosa kami dan tindakan tindakan kami yang
berlebihan (dalam ) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap orang orang kafir".(Ali ‘Imron: 146 – 147 ).
Syeikh Ibnu ‘Atha’illah memperingatkan
kita: jika kita beramal hendaklah tidak putus asa,tidak meninggalkan
pekerjaan itu dan hendaklah terus menerus megerjakannya dalam kondisi
apapun meskipun hasilnya lambat.Allah menjanjikan pertolongan kepada
kaum mu’min :
"……Adalah wajib bagi KAMI untuk menolong orang orang Mu’min".(Ar –Ruum : 47 )
Karena itu jika kita sudah beramal, namun
pertolongan belum datang,maka janganlah membuat bimbang terhadap janji
Allah, bahkan kita harus tetap beramal.
Apabila kita ingin tahu perbedaan antara
shaadiq ( orang yang benar ) dan kaadzib (orang yang bohong), maka cirri
shadiq ia beramal terus menerus karena Allah ,dalam berbagai situasi
dan kondisi. Berbeda dengan orang yang bukan shaadiq ia beramal satu
atau dua hari, lalu jika berduyun duyun orang datang kepadanya ia
teruskan dan jika tidak iapun meninggalkannya.
2.MEMAHAMI DO’A
Ibnu "Atha’Illah berkata : "Janganlah
lambatnya pengabulan doa doamu menyebabkan putus asa.DIA member jaminan
kepadamu untuk mengabulkan segala perkara yang DIA kehendaki. Bukan
perkara yang kau kehendaki. DIA mengabulkan diwaktu yang DIA inginkan
dan bukan yang kau inginkan.
Terus menerus meminta suatu hal adalah
berulang ulangnya hal itu dari satu sisi. Doa adalah permintaan yang
disertai etika seorang hamba kepada Allah.Yang mengabulkan adalah yang
menjadi sumber dalam keberadaan segala sesuatu (Allah), putus asa
berarti putus pengharapan.Ketahuilah bahwa salah satu dari sekian nama
Allah adalah AL-Qoyyum, kata itu memiliki konotasi makna yang lebih
dibanding Al-Qiyam (mengurus makhluk).Sesungguhnya Allah mengurus urusan
makhlukNYA mulai ‘arsy sampai farsy.Untuk semua yang terjadi,DIA telah
menentukan waktu yang dibatasi dan batas waktu yang pasti,dan setiap
makhluk mempunyai bentuk yang pasti dan rezeki yang telah dibagi.Allah
berfirman
Dan setiap umat mempunyai ajal (batas
waktu).Apabila ajalnya tiba,mereka tidak dapat meminta penundaan atau
percepatan sesaatpun".(Al-A’raf :34).
Jika hatimu terpaut dengan kebutuhan
kebutuhan dunia dan akhirat, maka kembalikanlah kepada janji
Allah,puaslah dengan ilmunya jangan tamak.Meskipun harus berdoa,jadikan
doamu sebagai ibadah,bukan semata mata meminta bagian.Jika kau
meninggalkan bagian-bagian (dunia) mu,maka bagian bagian itu akan
menghampirimu.Jika inspirasi untuk mencari selalu membayangimu,kemudian
kau meminta sesuatu dan waktu pengabulannya terlambat, maka jangan
bimbang akan janji Allah.DIA berfirman :
"Dan Tuhanmu berfirman: berdo’alah kepadaKU niscaya akan AKU kabulkan bagimu".(Al Mukmin : 60)
Jangan putus asa dari anugerah dan
pemberianNYA.Sesungguhnya Allah telah menjamin akan mengabulkan doa
untuk kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana yang DIA kehendaki kadang
karena sayang kepadamu,DIA mencegahmu untuk mendapatkannya, karena yang
kau pinta tidak layak untukmu.Firman Allah dalam surat Al-Qashas: "Dan
Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang DIA kehendaki.bagi
mereka(manusia) tidak ada pilihan.Maha tinggi DIA dari apa yang mereka
sekutukan".(Al-Qashash ;60 ) .Sebagian ahli tafsir menjelaskan ;bahwa ma dalam surat itu adalah ma
"maushulah",yang berarti DIA memilih urusan yang didalamnya ada
kebaikan untuk mereka.Terkadang Allah mengabulkan dan menetapkan – untuk
mengganti permintaan itu –dengan perkara yang lebih maslahat dan lebih
bermanfaat untuk kita.DIA memberikannya kepada kita diwaktu yang DIA
kehendaki,bukan diwaktu yang kita kehendaki.kadang DIA menunda
permintaan kita untuk kemudian diberikanya di negeri kemulyakan dan
kekekalan (akhirat)..Hal itu jauh lebih baik dan lebih kekal untuk
kita.Rosullullah bersabda : "Tidaklah orang yang berdoa kecuali dia
berada diantara tiga keadaan;yaitu ;antara dipercepat pengabulan permintaanya, pahalanya disimpan untuknya, atau dihilangkan kejelekannya yang setara dengan permintaanya".
(Dari Anas ra,dari nabi saw,beliau
bersabda:Tidaklah seorang berdoa dengan suatu doa melainkan Allah pasti
mengabulkannya;atau dipalingkannya darinya keburukan yang setara dengan
yang dimohonkannya;atau dihapus dosa dosanya setara dengan apa yang ia
doakan (mohonkan) selama ia tidak berdoa dengan suatu dosa atau
memutuskan silaturahmi) .(HR Tirmidzi dari Abu Hurairah ra)
Syeikh ‘Abdul ‘Aziz Mahdawi berkata :
"Barang siapa dalam doanya tidak melepaskan pilihannya,tidak rela dengan
pilihan Allah maka dia termasuk orang yang kepadanya dikatan
:"Penuhilah permintaannya,aku tidak senang mendengarnya",tapi jika
doanya disertai dengan pilihan Allah,bukan pilihanya sendiri,berarti
doanya dikabulkan walau tidak diberikan apa yang dia minta,karena segala
perbuatan ditentukan akhirnya.Dia (Allah) pasti menepati janji dan
menganugerahi apa yang telah dijanjikan dengan cara dan pada waktu yang
DIA kehendaki.DIA menyuruhmu untuk membenarkan dan mempercayai realisasi
itu, serta melarangmu merasa bimbang , agar dengan semua itu
sempurnalah keterbukaan mata hatimu,dan cahaya jiwamu akan
bersinar.Syeikh Ibnu ‘Atha’illah berkata : "Janganlah ketidak munculan
sesuatu yang dijanjikan,walau telah tertentu waktunya,membuatmu
meragukan janji Allah.Dengan demikian,hal itu tidak membuat cacat mata
hatimu, dan tidak memadamkan cahaya jiwamu".
Hadits Rosulullah menerangkan :
Doa salah seorang dari kalian pasti
dikabulkan selama ia tidak tergesa gesa, dengan mengatakan :"aku telah
berdoa.namun belum dikabulkan untuku".
0 komentar:
Posting Komentar