Jumat, 14 Maret 2014

Israfil

Israfil

Isrāfīl atau Israfel (Arab: إسرافيل, Isrāfīl) ("Sesuatu yang membakar"[1]), adalah malaikat yang akan meniup sangkakala di hari kiamat, walaupun namanya tidak disebutkan di dalam Qur'an. Malaikat ini merupakan Malaikat pertama yang diciptakan Allah, juga yang pertama kelak dibangkitkan di Hari Kiamat. Ia sebagai salah satu dari empat malaikat utama, bersama dengan Mikail, Jibril dan Izrail.[1] Israfil dalam logat lainnya disebut Rafael yaitu dalam Alkitab.

Wujud

Beberapa sumber mengindikasikan bahwa, pada permulaan waktu [2] Israfil memiliki empat sayap, sangat tinggi sehingga bisa meraih tiang-tiang surga.[3] Malaikat yang rupawan ini merupakan penguasa musik, Israfil selalu bertasbih kepada Allah kedalam ribuan bahasa yang berbeda.[1] Dari bawah kaki hingga ke kepalanya ada beberapa rambut, beberapa mulut, dan beberapa lidah yang tertutup hijab.

Terompet suci

Walaupun nama "Israfil" tidak pernah di muncul dalam Al Qur'an, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa trompet suci ini, untuk mengidentifikasikan sosok ini:

...dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Az-Zumar 39:68)

Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem.

Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.[4]

Misi mencari tanah untuk Adam

Dalam tradisi Islam, ia dikatakan telah di kirim oleh Tuhan bersama malaikat utama yang lain, untuk mengumpulkan tanah dari empat penjuru dunia[3] dan hanya Izrail saja yang berhasil dalam misi tersebut,[5] kemudian dengan tanah itulah Adam diciptakan.

0 komentar:

Posting Komentar