Nabi Isa
Isa (
bahasa Arab:
عيسى,
`Īsā, Essa; sekitar 1 - 32M) adalah
nabi penting dalam agama
Islam dan merupakan salah satu dari
Ulul Azmi. Dalam
Al-Qur'an, ia disebut
Isa bin Maryam atau
Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada
Bani Israil di
Palestina.
Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang
Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah,
penolakan oleh
Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke
surga.
Etimologi
Kata Isa ini diperkirakan berasal dari
bahasa Aram,
Eesho atau
Eesaa.
Yesus Kristus adalah nama yang umum digunakan umat
Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang
Kristen Arab menyebutnya dengan
Yasu' al-Masih (
bahasa Arab:
يسوع المسيح).
Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan
Ruhullah dan
Kalimatullah.
Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah
Isa, sedangkan gelar Ruhullah artinya ruh dari Allah karena Isa langsung
diciptakan Allah dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran.
Genealogi
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran
Maryam sebagai putri dari
Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan
Zakariya, serta kelahiran
Yahya. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.
“ |
(Ingatlah), ketika
Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang
datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45) |
” |
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi
seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit.
Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan
salah satu umat
Muhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.
Riwayat
Kelahiran
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan
sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an. Menurut kisah di
Al-Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat
Jibril.
Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang
bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk
menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan
bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril
menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang
mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan
rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu
dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur'an
“ |
Jibril berkata;
"Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar
dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat
dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (surat Maryam: 21) |
” |
“ |
...Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 35) |
” |
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain
“ |
Sesungguhnya misal
(penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59) |
” |
“ |
...dan (ingatlah kisah)
Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam
(tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda
(kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Al Anbiyaa': 21) |
” |
Setelah Isa berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan diri
dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Disana ia melahirkan
dan beristirahat di dekat sebuah batang
pohon kurma.
Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk
mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga
untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya
Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir
itu, maka Isa pun menjawab
“ |
Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32) |
” |
Referensi dalam hadits lain adalah: "Ketika setiap manusia lahir.
Setan menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh dengan dua jarinya,
kecuali Isa a.s., putera Maryam, Setan mencoba menyentuhnya tapi gagal,
karena dia hanya menyentuh plasentanya saja."
[1]
Menurut al-Tabari, hal ini disebabkan karena doa Maryam: "Aku
berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari setan yang
terkutuk."
Misi sebagai nabi
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada
Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-esaan
Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam
Taurat, membenarkan ajaran-ajaran
nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran Islam, memiliki
mukjizat
sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam
peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari
tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena
lepra, menyembuhkan orang
tuna netra, membangkitkan orang
mati dan meminta makanan dari
surga atas permintaan murid-muridnya. Beberapa kisah menyebutkan bahwa
Yahya bin Zakariyya[2] pernah bertemu dengan Isa di
sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke
Palestina.
Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
“ |
Berkata Isa: "Sesungguhnya
aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan
aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana
saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan
aku seorang yang sombong lagi celaka, dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal
dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam,
yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan
tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci
Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata
kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 30-35) |
” |
“ |
...dan tatkala Isa datang
membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang
kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
(kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah
golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih
(kiamat). (Az Zukhruf: 63-65) |
” |
“ |
Al Masih putera Maryam itu
hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya
beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa
memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Al Maa'idah: 75) |
” |
“ |
...dan (ingatlah) ketika
Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah
Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa
yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara
yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa
yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah
Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan
aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka, dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 116-117) |
” |
Isa dan Ruhul Qudus
Qur'an juga menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan dengan ruh kudus oleh Tuhan.
“ |
Rasul-rasul itu Kami
lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara
mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya
Allah meninggikannya beberapa derajat, dan Kami berikan kepada Isa
putera Maryam beberapa mukjizat
serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus, dan kalau Allah menghendaki,
niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah
rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan,
akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman
dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253) |
” |
“ |
(Ingatlah), ketika Allah
mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat
berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah
dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah,
Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah
(suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup
kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta
sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari
kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala
kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu
orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan
sihir yang nyata". (Al Maa'idah: 110) |
” |
Isa tidak dibunuh ataupun disalib
Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah
dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib
adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa.
[4]
“ |
...dan karena ucapan
mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh
itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin
bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa': 157) |
” |
Isa diangkat ke langit
Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa
ditangan musuhnya. Al-Qur'an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh
Isa, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya. Isa
diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan
disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Al Qur'an
menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
“ |
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya, dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa':158)“
Turun kembali ke bumi
Dari keterangan hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari
kiamat/akhir zaman Isa akan di turunkan oleh Allah dari langit ke bumi.[5] Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut:
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya
ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya,
maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh
sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua
lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan
meneteskan air waulupun ia tidak basah.”[6]
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam
kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah
Isa bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah
dan imamilah salat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu
adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu
kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”[7]
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi
imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu
pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.[8]
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari
langit adalah menuaikan salat sebagaimana yang dijelaskan oleh
hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang di imami
oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
“Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”[9]
Kedatangan Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi
kedzaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh
penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan
menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan
berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya
selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas
dajjal
Menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.[10]
Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat
besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya,
jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan
api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para
pemanah dan perisai mereka.[11]
Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung
mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa
ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan
Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu
mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina)”
Di Thur terkepunglah Nabiallah ‘Isa beserta para sahabatnya,
sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari
ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya, menginginkan itu, maka
mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia
dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Isa dan sahabatnya
meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung
yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan
kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak
meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi
bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”[12]
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sebagai berikut:
"Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
...dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. (QS . Al Anbiyaa' : 96)
|
Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan
berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian
mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan
mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila
sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air
sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka
melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu
di sini pernah ada air", dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa
kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah
seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi,
maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang
dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali
dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar
dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak
terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada
seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk
melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah
salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah
mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan
sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki
tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan
musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan
melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang
rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua
susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus
yang tidak pernah dipotong.”[13]
Menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman
Menurut suatu riwayat, Isa setelah turun dari langit akan menetap
dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh
keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam
hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka
ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan
harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga
satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”[14]
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibnu
Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan
haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”[15]
Isa akan wafat
Setelah Isa menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah
akan mewafatkan beliau. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Isa
akan diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih dunia kemudian dunia
akan kiamat.
Al-Hawâriyyûn (Pengikut)
Dalam berdakwah, Isa didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil,
sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan risalah
Injil bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari
tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para sahabat Isa
ini terdapat dalam surat Al-Mâ'idah: 111-115 dan surat Ãli-'Imrân: 52.
Dalam surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk
menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti
makanan diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan
dari langit ini makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
Kepercayaan dasar Islam tentang Isa
Isa disebutkan dengan banyak nama di dalam Al-Quran. Sebutan yang
paling umum adalah "Isa bin Maryam" (Isa putra Maryam), kadang-kadang
diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui sebagai seorang nabi dan utusan (rasul)
Allah. Istilah wadjih ("patut dihargai dalam dunia ini dan
selanjutnya"), mubārak ("diberkati" atau "sumber manfaat bagi orang
lain"), `abd-Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam
Al-Qur'an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
Nama lain yang sering disebutkan adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke "Mesias".
Islam menganggap semua nabi, termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan
tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga tidak sama dengan konsep Kristen
tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan kata Masih dalam
Al Qur'an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai seorang yang
diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan mukjizatnya antara lain
ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan mata orang buta.
Ayat Qur'an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang berarti
"firman Tuhan") sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya
sebagai sebagai utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.
Teologi
Ajaran Islam menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja.
Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut
Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa
keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak
Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah saja. Dengan demikian, Isa
dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
Pendahulu Muhammad
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad,
dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir,
sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari
ayat Al-Qur'an,
di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah
dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad.
Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah memberitahukan tentang
akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim[rujukan?] menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti "penghibur" yang diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti "termasyhur, agung, terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad.
| | |
|
| |
|
0 komentar:
Posting Komentar