Khawarij
Khawārij (Arab: خوارج baca Khowaarij, secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar") ialah istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-7, terpusat di daerah yang kini ada di Irak selatan, dan merupakan bentuk yang berbeda dari Sunni dan Syi'ah.
Disebut atau dinamakan Khowarij disebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin. [1]
Awal keluarnya mereka dari pemimpin kaum muslimin yaitu pada zaman
khalifah Ali bin Abi Thalib ketika terjadi (musyawarah) dua utusan.
Mereka berkumpul disuatu tempat yang disebut Khouro (satu tempat di
daerah Kufah). Oleh sebab itulah mereka juga disebut Al Khoruriyyah. [2]
Asal mula Khawarij
Setelah Utsman bin Affan dibunuh oleh orang-orang khawarij, kaum muslimin mengangkat Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah, setelah beberapa hari kaum muslimin hidup tanpa
seorang khalifah. Kabar kematian 'Ustman kemudian terdengar oleh Mu'awiyyah, yang mana beliau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan 'Ustman bin Affan.
Sesuai dengan syariat Islam,
Mu'awiyyah berhak menuntut balas atas kematian 'Ustman. Mendengar
berita ini, orang-orang Khawarij pun ketakutan, kemudian menyusup ke
pasukan Ali bin Abi Thalib. Mu'awiyyah berpendapat bahwa semua orang
yang terlibat dalam pembunuhan 'Ustman harus dibunuh, sedangkan Ali
berpendapat yang dibunuh hanya yang membunuh 'Ustman saja karena tidak
semua yang terlibat pembunuhan diketahui identitasnya. Akhirnya
terjadilah perang shiffin
karena perbedaan dua pendapat tadi. Kemudian masing-masing pihak
mengirim utusan untuk berunding, dan terjadilah perdamaian antara kedua
belah pihak. Melihat hal ini, orang-orang khawarijpun menunjukkan jati
dirinya dengan keluar dari pasukan Ali bin abi Thalib. Mereka (Khawarij)
merencanakan untuk membunuh Mu'awiyyah bin Abi Sufyan dan Ali bin Abi
Thalib, tapi yang berhasil mereka bunuh hanya Ali bin Abi Thalib.
Ajaran
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah:
Kaum muslimin yang melakukan dosa besar adalah kafir.
Kaum muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang antara Aisyah, Thalhah, dan Zubair melawan Ali bin Abi Thalib dan pelaku arbitrase (termasuk yang menerima dan membenarkannya) dihukumi kafir.
Khalifah harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi Muhammad SAW dan tidak mesti keturunan Quraisy. Jadi, seorang muslim dari golongan manapun bisa menjadi kholifah asalkan mampu memimpin dengan benar .
Tokoh utama
Tokoh-tokoh utama Khawarij antara lain:
Sekte
Akibat perbedaan pendapat di antara tokoh-tokohnya, Khawarij terpecah menjadi beberapa sekte, antara lain:
Sekte Muhakkimah, yang merupakan sekte pertama, yakni golongan yang memisahkan diri dari 'Ali bin Abi Thalib.
Sekte Azariqoh yang lebih radikal, sebab orang yang tidak sepaham dengan mereka dibunuh.
Sekte Najdat yang merupakan pecahan dari sekte Azariqoh.
-
Perpecahan itulah yang menghancurkan aliran Khawarij. Satu-satunya yang masih ada, Ibadi dari Oman, Zanzibar, dan Maghreb menganggap dirinya berbeda dari yang lain dan menolak disebut Khawarij.
0 komentar:
Posting Komentar