Terbelahnya bulan (bahasa Arab انشقاق القمر) adalah salah satu mukjizat Muhammad dalam kisah-kisah dan tulisan-tulisan Islam[1] Peristiwa ini disebutkan dalam hadits dan kisah-kisah umat Muslim pada masa Muhammad sebagai penyebab turunnya wahyu al-Qur'an surah Al-Qamar
ayat 1 dan 2 dan hampir seluruh pengamat Muslim menyepakatinya
kebenaran mukjizat tersebut. Tulisan awal mengenai kejadian tersebut
ditulis oleh sahabat nabi seperti Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abdullah bin Masud dan lainnya.[2][3] Menurut cendekiawan Muslim India, Yusuf Ali,
bulan mungkin dapat terbelah lagi saat mendekati hari kiamat. Dia juga
mengatakan bahwa mungkin ayat itu dapat juga bermakna alegori, sehingga
masalahnya menjadi jelas seperti bulan.[4] Sebagian pengamat yang berbeda pendapat seperti Hasan al-Bashri
menolak kebenaran sejarah penggambaran dan mempertahankan bahwa ayat
al-Qur'an tersebut hanya dimaksudkan untuk menggambarkan terbelahnya
bulan mendekati hari Kiamat.[5]
0 komentar:
Posting Komentar